5 Fakta Ekshibisionisme, Perilaku Suka Buka-bukaan yang Meresahkan
Berita Viral - Belum lama ini viral video 3 siswi SMA yang membuka pakaian dalamnya saat melangsungkan live di Instagram (IG). Namun perilaku remaja tersebut tidak serta merta bisa dikatakan gangguan ekshibisionisme.
Dikutip dari Psychologytoday.com, ekshibisionisme dianggap sebagai gangguan paraphilic yang mengacu pada pola rangsangan seksual atipikal persisten dan intens disertai gangguan klinis yang signifikan.
Baca juga: Viral 3 Siswi SMA Buka Bra Saat Live IG, Tanda-tanda Ekshibisionisme?
Dirangkum detikcom, berikut 5 fakta ekshibisionisme yang kamu perlu tahu.. Judi Bola Online
1. Bukan sekadar 'telanjang' di depan umum
Seksolog Dr Justin J. Lehmiller penulis buku "The Psychology of Human Sexuality" menuturkan karakter utama ekshibisionisme adalah dorongan kuat untuk menunjukkan kelamin ke orang lain yang tidak menduganya. Biasanya terjadi di tempat umum dengan rute kabur yang mudah.
Dikutip dari Psychologytoday.com, ekshibisionisme dianggap sebagai gangguan paraphilic yang mengacu pada pola rangsangan seksual atipikal persisten dan intens disertai gangguan klinis yang signifikan.
Baca juga: Viral 3 Siswi SMA Buka Bra Saat Live IG, Tanda-tanda Ekshibisionisme?
Dirangkum detikcom, berikut 5 fakta ekshibisionisme yang kamu perlu tahu.. Judi Bola Online
1. Bukan sekadar 'telanjang' di depan umum
Seksolog Dr Justin J. Lehmiller penulis buku "The Psychology of Human Sexuality" menuturkan karakter utama ekshibisionisme adalah dorongan kuat untuk menunjukkan kelamin ke orang lain yang tidak menduganya. Biasanya terjadi di tempat umum dengan rute kabur yang mudah.
"Tujuan utama adalah untuk menimbulkan reaksi kaget dari korban, yang bagi seorang eksibisionis bisa merangsang birahi," kata Dr Justin dalam blog pribadinya.
Karenanya, mereka yang dalam pengaruh obat-obatan atau mabuk tidak menjadi tanda ekshibisionisme karena tidak adanya motif atau dorongan seksual tertentu.
2. Termasuk gangguan jiwa?
Menurut para ahli, meski ekshibisionisme adalah penyimpangan seksual yang dilatarbelakangi fantasi dan dorongan seksual yang kuat, pelaku belum bisa langsung disebut mengalami gangguan jiwa.
Psikolog mengatakan butuh pemeriksaan lanjutan untuk memastikan apakah aksi yang dilakukan pelaku termasuk gangguan kejiwaan. Yang pasti, perilaku ini sangat tidak wajar dan meresahkan.
3. Perempuan juga bisa jadi pelaku
Memang seringkali pelaku ekshibisionisme adalah pria namun tidak menutup kemungkinan para wanita tak pernah melakukan hal yang sama. Psikiater Dadang Hawari menuturkan seorang wanita pun bisa memamerkan tubuhnya dengan cara-cara yang mengganggu.
"Pertunjukan erotis yang dilakukan perempuan sehingga merangsang lawan jenisnya, itu termasuk eksibisionis. Itu eksibisionis komersil," kata Dadang. Judi Online
0 Komentar